Aplikasi online yang anda bisa mulai SEKARANG gunakan untuk mengajar secara online

ANTUSIAS PESERTA DIDIK DALAM 

PEMBELAJARAN ONLINE

 sumber : https://www.serupedia.com/

Saat ini hampir seluruh negara telah melaporkan adanya kasus positip COVID 19. Sebelumnya saya akan membahas dulu tentang COVID 19 yang membuat masyarakat cukup takut. 

COVID 19 adalah sebuah penyakit infeksi pernapasan akut yang disebabkan oleh SARS-CoV-2. Penyakit ini pertama kali mewabah di kota Wuhan China. Berdasarkan data dari pemerintah china secara spesifik ternyata angka kematian yang paling banyak terjadi di usia diatas 70 tahun, namun bukan berarti hal ini membuat orang yang berusia lebih muda menjadi terbebas dari infeksi virus tersebut. Di indonesia, angka terkonfirmasi sudah melebihi 1000 kasus COVID 19 ini. 

Dalam keadaan wabah COVID 19 yang sangat cepat merebak membuat negara kita melakukan edukasi tentang penganan COVID 19 ini agar masyarakat bisa melakukan pencegahan terhadap dirinya sendiri dan keluarganya. semakin meningkatnya kasus Covid 19, negara memberlakukan Work From Home (WFH). Hampir semua kabupaten kota di Indonesia memberlakukan WFH, termasuk meliburkan peserta didik beserta guru secara mendadak. 

Dengan keluarnya surat keputusan kepala daerah tentang WFH membuat kami para guru berpikir untuk melakukan pembelajaran secara online. Pembelajaran online ini dilakukan dengan menggunakan peralatan smartphone, laptop serta Internet. Model pembelajaran online ini membuat kami didaerah agak kesulitan dikarenakan tidak semua peserta didik ataupun orangtuanya mempunyai smartphone serta penggunaan untuk pembelajarannya juga tidak memahami, karena umumnya orangtua peserta didik kami pekerjaannya petani. 

Saya tidak hilang akal untuk mendata peserta didik yang tidak tergabung dalam WAG kelas masing-masing. Dikarenakan libur yang mendadak, saya tidak sempat memberikan tugas pembelajaran selama libur 2 minggu ini.  

Saya tidak hilang akal untuk mencoba melakukan pembelajaran secara online dengan menggunakan aplikasi yang pernah mereka gunakan yaitu Whatsapp. Dikarenakan buku paket yang tidak ada yang berusaha untuk mendownload e-book yang saya konversi ke dalam bentuk Word agar mudah mereka membukanya serta membuatkan tugas perminggu dalam bentuk word juga. 

Ternyata umumnya mereka tidak mempunyai aplikasi MS. Word di smartphonenya. Saya membimbing mereka untuk mendownload aplikasi tersebut serta cara penggunaannya. Dikarenakan hilangnya mata pelajaran TIK membuat peserta didik saya agak Gaptek tentang aplikasi pembelajaran. Tugas tersebut harus mereka kerjakan dibuku tulisnya setelah itu, mereka foto dan dikirimkan ke WA pribadi saya. 

Setiap hari saya berkomunikasi dengan peserta didik tentang tugas tersebut dan mengkoreksinya serta membuatkan daftar nama peserta didik yang sudah mengirimkan tugas, alhamdulillah mereka cukup antusias untuk menyelesaikan tugas tersebut. 

Lalu bagaimana dengan siswa tidak tergabung ke WAG, saya mengambil kebijakan untuk menyuruh mereka membuat disaat pembelajaran disekolah dimulai. agar semua peserta didik mendapatkan nilai tugas tersebut. 

Ternyata masa tanggap darurat didaerah kami perpanjang lagi selama 2 minggu kedepan melalui surat keputusan kepala daerah untuk memperpanjang masa libur sekolah, serta memberikan kami tugas tambahan mengenai COVID 19 untuk diberikan kepada peserta didik. Akhirnya saya mencoba lagi menggunakan aplikasi pembelajaran yang berbeda dari yang pertama yaitu menggunakan google form. Alhamdulillah setelah saya share link google form tersebut yang berisikan tugas membuat mereka sangat antusias mengerjakannya. Aplikasi ini cukup mudah digunakan. Mereka berkomentar aplikasi ini lebih menarik dari pada tugas yang pertama. 

Apabila masa libur sekolah diperpanjang kembali saya sudah mempersiapkan aplikasi yang lebih menarik lagi tetapi sebisa mungkin tidak membuat mereka stress.

Semoga wabah COVID 19 ini segera berakhir dari muka bumi ini dan kami bisa berjumpa lagi terutama mendengarkan keluhkesah dan canda tawa peserta didik saya semua.