MENULIS TENTANG MOMEN SPESIAL KALA MENGAJAR


Assalamualaikum....

Pelatihan menulis melalui WAG hari ini pada Jumat, 3 April 2020, pukul 19.00 - 21.00 WIB. Narasumber kali ini adalah Bapak Munif Chotib. Topik yang dibahas kali ini adalah Menulis tentang momen spesial kala mengajar.

Moderator kita yaitu omjay, beliau guru TIK di SMP Lab School Ramangun. Beliau juga seorang blogger dan youtuber ternama. Yang bertindak sebagai Narasumber adalah bapak Munif Chotib penulis buku best seller Gurunya Manusia dan juga pembicara nasional yang sangat berpengalaman. Beliau juga orang yang hebat dan banyak meraih penghargaan. untuk lebih mengetahui tentang beliau silahkan liat disini.

Assalamulaikum Wr. Wb dan selamat malam teman2. Perkenalkan saya Munif Chatib narsum malam ini. Saya akan share materi saya lewat link youtube, selama 13 menit. Dapat disimak terlebih dahulu, liat disini.

Momen Spesial 
Momen spesial adalah kejadian khusus yang terjadi dalam proses pembelajaran antara guru dengan siswa, baik didalam maupun diluar kelas. Momen spesial mempunyai potensi untuk masuk ke memori jangka panjang tak terlupakan seumur hidup.
Momen spesial meliputi :
1. Perubahan Motivasi
2. Perubahan Kemampuan
3. Perubahan Sikap


Prose Pembelajaran

Proses Pembelajaran terbagi 3 yaitu :
1. Pendahuluan
2. Kegiatan Inti
3. Penutup
Setiap tahapan proses belajar mempunyai peluang terjadinya momen spesial. Kita sebagai guru harus peka. Salah satu saja dari 3 proses pembelajaran bisa menjadi momen sepesial yang bisa menjadi bahan baku menulis. Guru tidak boleh kering dari bahan baku untuk menulis.

3 Hal yang penting mengapa momen spesial harus ditulis yaitu :
1. Pembaca tak akan lupa seumur hidup, sebab masuk memori jangka panjang.
2. Potensi menjadi tulisan yang dibaca, dikenang, dibagi dan dicari.
3. Mudah ditulis artikel bebas tidak seketat aturan artikel ilmiah.

5 Momen masuk memori jangka panjang
5 Momen masuk memori jangka panjang ( Pintu Pembuka ) yaitu :
1. First Experience ( Apapun kejadian pengalaman pertama pasti kita tidak akan lupa )
2. Relevance ( Materinya berkaitan dengan diri )
3. Rehearsal ( Sesuatu yang berulang-ulang )
4. Emotional ( Perasaan yang diaduk-aduk )
5. Survival ( Bertahan dalam hidup )
Jadi kita harus peka dalam proses mengajar, apakah salah satu dari 5 momen tersebut materinya masuk ke siswa, kalau tidak ada ilmunya akan hilang pada saat bel berdering ( siswa pun akan lupa dengan materi yang kita berikan ).

Beliau juga memberikan contoh artikelnya yang berjudul " 80 Menit di Kelas Neraka". 

Setelah membaca artikel itu saya langsung teringat kelas IX.5 disekolah saya yang kejadian sama persis dengan yang ada di artikel pak munif. Hampir setiap tahun angkatan kelas IX.5 itu termasuk kelas dalam kategori luar biasa dari kelas-kelas lainnya. Baik siswa maupun siswinya perilakukan hampir sama. Sudah berbagai cara guru beserta wakil kesiswaan untuk mengatasi, agar siswa tersebut bisa menghormati guru dan mau belajar, akan tetapi perubahan itu hanya bertahan 1 hari, hari berikutnya akan seperti hari-hari sebelumnya. 

Beberapa pendapat dan pertanyaan yang diberikan setelah membaca artikel yang diberikan oleh pak munif, diantaranya :

Terima kasih untuk link dari pak Munif. Saya sudah lihat 13 menit materi itu.  Menarik. Sebagai guru kelas sejak 1999 ada saja moment spesial, sayangnya, pada waktu itu belum ada minat menulis. Minat baca ada, bahkan bagi saya itu kebutuhan.Tapi, seiring dengan itu saya baru mau menulis beberapa tahun kemudian, dan banyak sudah yang terlewati.

Tapi, saya tidak menulis apa yang terjadi antara saya sebagai dengan siswa di kelas dalam moment-moment special itu. Satu ketika ada seorang siswa justru melakukan sesuatu di luar dugaan saya. Ia menggambar situasi gurunya. Saat itu saya membawa HP, Laptop, dan printer di kelas untuk kepentingan perkenalan dunia IT. Moment itu justru digambar oleh seorang siswa. Gambar itu saya masih simpan sampai sekarang. Sungguh menarik.

Materi malam ini mengingatkan untuk mencatat apa saja yang diketahui dan berkensan dari moment-moment spesial itu.  Catatan-catatan itu akan dapat dibukukan. Catatan pengingat yang baik tentulah BLOG. Terima kasih (Roni Bani)
Dahsyat Pak Roni. Sy punya pengalaman hampir sama. Tapi siswa memberikan puisi kepada saya tentang bagaimana gurunya mengajar. Judulnya Guru Mengajar atau Aku Belajar. Puisi itu sampai sekarang sy simpan. dan saya akhirnya tulis jadi artikel bebas ttg puisi itu.

Menurut Pak munif langkah yg paling penting dalam menulis antara lain :
1. kita mempunyai frase momen spesial. itu yg penting. biasanya kalimat ini sy tulis secara langsung di HP ketika terjadi momen spesial. Setelah itu, malam hari sy tulis ulang kalimat/frase tersebut di Word.
2. dari pokok pikiran atau bahan tulisan tersebut, saya menulis secara bebas. sementara saya kesampingkan aturan-aturan ejaan. karena itu seperti yg sudah saya share, terkadang bentuknya seperti cerita, terkadang seperti informasi saja. Perasaan bebas menulis inilah yg membantu kita untuk lancar menuangkan pokok pikiran.
3.  barulah kita edit pelan-pelan. makin banyak kita lakukan ini, nanti editingnya makin sedikit.

Pertanyaan dari pak supyanto adalah dari 5 momen yang masuk memori jangka panjang, mana yang paling mudah untuk kita tulis?
Utk Pak Supyanto, sebenarnya bukan mana yg paling mudah untuk ditulis, tapi mana kejadian yg sedang terjadi pd saat itu, saat terjadinya momen spesial. Kesimpuannya semua bisa kita tulis, tergantung kejadiannya. Terkadang satu kejadian, kalau kita analisa bisa mewakili beberapa poin dari momen yg bisa masuk long term memory

Pertanyaan dari pak danu yogyakarta :
Bagaimana cara mengajar sederhana ttpi siswa dapat memahami dan dapat memperhatikan dengan jelas akurat dan cepat?
Utk pak Rahmat: Kalau saya, mengajar itu yg terpenting ada pada awalnya, pendahuluannya. Harus keren. saya biasa sebut apersepsi. Jika apersepsi berhasil, biasanya siswa tertarik utk belajar, sehingga kemungkinan besar paham. Yg kedua adalah bagian penutup. Juga harus keren, berupa kesimpulan ttg hikmah dari materi ajar. Ingat secara neurosains, awal dan akhir itu penting dan itu yg 80% teratat di otak siswa kita. Ketiga baru memilih metode yg student center learning. Metoe ini tempatnya di tengah. Seperti itu.

Pertanyaan utani andarini gunung kidul Yogyakarta :
Apakah boleh kalo suka duka dalam mengajar itu ditulis dalam blog dan terkesan curhat?
Utk bu Utami: boleh-boleh saja, tapi harus ditutup dengan kesimpulan yg jelas atau semacam pernyataan kepada pembacanya. Hal ini berupa pesan moral atau info apa yg ingin dibagi oleh penulis.

Pertanyaan dari Pak Waryanto
Pak, selama ini saya dilabel sbg guru killer. Bagaimana mengubahnya menjadi momen spesial positif?
Harus dibedakan antara guru keras dan guru tegas. Guru killer adalah sebutan untuk guru keras. Ciri2nya, guru keras berdampak akan dijauhi, dihindari oleh siswa. Namun guru tegas, sebaliknya, akan dirindukan oleh siswanya. Perayalah zaman sekarang, siswa kita butuh guru yg tegas. Kedisiplinan yg diterapkan oleh guru tegas akan menjadi unsur siswa suka kepada gurunya.

Menurut Pak Munif :
Ada 3 cara sederhana mejadi guru tegas, 
1. Kita menjadi gurunya, orang yg memberikan ilmu. 
2. Kita menjadi orantuanya, kita memberikan nasihat2. 
3. Kita menjadi sahabat siswa, dengan membuka diri untuk menerima curhat dari siswanya. Hanya yg perlu diperhatikan adlah WAKTU. Kapan kita harus jadi guru, orangtua, dan sahabat siswa2 kita.

Pertanyaan dari Mr.Bams SMP Taruna Bakti Bandung
Saya sangat kagum dengan cara bapak menyampaikan materi malam ini. Videonya keren bangets. Saya pernah membaca buku-buku bapak, salah satunya dalah Sekolahnya Manusia. Disana bapak menjelaskan tentang melesatkan potensi peserta didik . Nah adakah kaitan antara tulisan yang kita buat dengan potensi peserta didik ? 
Utk Mr. Bams Bandung: Jika kita peka terhadap momen spesial di kelas, maka hal ini sangat berhubungan dengan potensi kecerdasan setiap siswa. terkadang dari momen spesial ini, siswa yg sebelumnya pasif atau kita anggap tidak cerdas, tiba-tiba karena pantikan sesuatu hal, dia menjadi berubah cerdas. Akhirnya kita bersyukur bahwa sebenarnya tidak ada siswa yg bodoh.

Pertanyaan dari Suharto MTSN 5 Jakarta
Assalamualaikum, pertama saya ucapkan Alhamdulillah, bisa bercakap langsung dengan bapak. Saya sedikitnya banyak belajar dari 4 empat buku pertama si manusia. Saya pernah meminta kepada wakil kurikulum untuk membina siswa kelas yg guru saja malas untuk mengajar. Saya punya pengalaman kelas itu saya berikan motivasi terus tujuan saya membangun kesadaran diri. Saya tahu siswa itu lemah dalam belajar. Kedua , sekarang saya tdk mengajari teori yg ada dibuku. Saya ajarkan bagaimana siswa aktif diskusi, mencari, bertanya dan berani mengeluarkan pendapat. Bagaimana menurut bapak. Mksh pak...
Utk Pak Suharto Jakarta: Saya setuju dg pendapat bapak. Terkadang kita punya asumsi yg salah, yaitu ketika kita mengajar, kita anggap siswa kita belajar. Padahal belum tentu. Namun jika siswa kita aktif, ramai, dg berbagai metode yg berpusat pd siswa, seperti diskusi, dll, percayalah, siswa kita belajar.

Pertanyaan dari Ibu Prihariyani Semarang :
OmJay maaf kalau ada anak yang super bandel kalau kita ajar tidak nurut hanya mengganggu temannya. Tetapi ikut belajar cuma ganggu dan usil saja. Kalau diingatkan marah dan bilang mesti bu Pri begitu aku terus yang dimarahi. Padahal memang dia bandel. Ke semua guru. Mengerjakan tetapi usil. Tapi kalau diluar kelas pasti mencari saya , menegur dll. Bagaimana caranya ? Pernah diberi materi karena lampu mati dikelas kita pindah ke  teras Mushalla malah tiduran. Dan saya memang tidak pernah / tidak bisa menegur dengan kasar. Kalau melihat anak rasanya selalu iba. Kalau dimarahi atau ditegur agak keras dia menunduk saya ikut sedih. Mohon sarannya. 
Utk bu Priharyani Semarang: Percayalah maind set kita harus kita tata dulu bahwa TIDAK ADA ANAK YG NAKAL, YG ADA ADALAH ANAK YG KEBUTUHANNYA BELUM TERPENUHI. Jika kita sudah sepakat dg paradigma ini, maka kita akan fokus kebutuhan apakah yg belum terpenuhi dari anak tsb. ketika kita melakukan pnedekatan utk cari tahu kebutuhan yg belum terpenuhi, maka si anak bandel itu akan punya perasaan bahwa dia ternyata diperhatikan. dan gurunya berusaha utk membantunya. Seperti dalam artikel yg saya share di kuliah grup ini.

Pertanyaan dari buk nani :
Satu hal yang saya temui sekarang bagaimana memotivasi guru yang lain untuk lebih inovatif dan menarik dalam mengajar. kebetulan teman-teman guru kami sering ijin tidak dapat hadir karena kesibukan, padahal mereka sudah dijadwal dan diberikan surat perintah.
Utk Bu Nani: sikap kita yg bijak terhadap teman2 guru yg tidak kreatif, atau tdk mendukung usaha kita utk kreatif, seprti kebiasaan menulis dan lain-lain sebenarnya sederhana. Yaitu selalu share kepada mereka karya kita, meskipun itu hanya 2 lembar artikel. Lalu sampaikan pertanyaan, kapan ya bisa dibalas juga dengan menunjukkan karya guru tersebut. jangan bosan2 menunjukkan atau share karya2 kita.

Pertanyaan dari Pak Agus Purwadi, Ponjong :
Dalam menulis moment spesial ini apakah ada pembatasan jumlah paragraf (harus sekian paragraf) sehingga tulisan itu masuk kategori artikel?
Utrk Pak Agus Purwadi: Jenis tulisannya adalah artikel bebas. jadi tidak terikat dengan ketentuan artikel ilmiah. Percayalah karya tulis yg paling banyak dibaca adalah novel, karena mengandung unsur imajinasi yg memang disukai manusia. Novel adalah tulisan yg bersifat bebas.

Pertanyaan dari pak Mausul
Saya mau bertanya ... Ketika kita dapat moment special dalam mengajar, bagaimana kita mengembangkan ide tersebut agar yang awalnya satu baris menjadi satu halaman ? Ini merupakan kelemahan saya dalam menulis, mohon tips nya dari bapak!
Utk Mausul: Dari sebuah kalimat momen spesial, bisa dapat dikembangkan menjadi beberap aparagraf. Banyak cara. Kalau saya saya mulai denganidentifikasi masalahnya apa. 2. Cari tahu penyebabnya apa. 3. Cari tahu ttg dampak jika masalah tidak selesai. 4. HIkmah kejadian itu apa. Nah silahkan mencoba.

Pertanyaan dari Hikmat Barkah Guru  di Salah satu kec. Kemayoran, Jakarta Pusat :
Saya pernah mengikuti seminar bapa yang diadakn oleh Rahasia Guru d Pusat study Bahasa Jepang, UI. D  situ saya mulai jatuh cinta dengan buku bapa..
 Ada hal yang ingin saya tanyakan mengenai 5 pintu untuk menciptakan moment spesial d antranya menghadirkan emotional ketika kita mengajar, lalu
1. Bagaimanakah cara kita untuk memasukkan  pintu emotional trsebut ke dalam Pembelajaran kita?
2. Apakah hypno teaching ( Pemberian sugesti positif kepada siswa) bisa menjadi salah satu caranya dan?
 3. bagaimanakah cara mengoptimalkan emotional tersebut agar kita bsa menemukan moment spesial  dalam proses belajar sebagai bhan menulis untuk kita?
Utk Pak Hikmat Jakarta: 
1. Emosional itu adalah perasaan yg bermacam-macam, dari suka maupun duka. Rahasianya pada saat kita mulai dari apersepsi dan penutup. Metode apapun akan menjadi hidup dan emotional, ketika awal dan akhirnya keren. Apalagi kita bisa menghubungkan materi ajar dengan kejadian yg dialami siswa2 kita secara personal. Saya pernah mengajar di SD kelas 2 di Sidoarjo jawa timur, ketika terjadi bencana lumpur lapindo. Saya menggunakan aperspsi ttg bencana tersebut dan beberapa siswa menangis sebab rumah keluarga mereka ada yg  terkena bencana tersebut
2. Utk hypno teaching saya rasa bisa juga kita gunakan. Meskipun jujur saya kurang ahli dalam masalah ini..
3. Cara optimalkan emotinal dengan refleksi diakhir pertemuan dengan menanyakan harapan setelah mendapat materi ini. Harapan ini bisa apa saja, misalnya dg bertanya kepada orgtuanya ketika pulang sekolah, atau tantangan membuat proyel2 belajar yg berkaitan dg materi.

Pertanyaan dari ibu Fenti Indraiastuti :
Bagaimana cara memunculkan perasaan peka terhadap momen spesial, orang seperti saya merasa datar2 saja dalam mengajar, mungkin bagi sebagian guru menemukan banyak momen spesial. 
Utk Fenti: Memang perlu latihan. Coba setelah mengajar bertanyalah kepada diri kita sendiri. 
1. Apakah ada siswa yg tidak mempehatikan penjelasan kita. Coba lanjutkan dg pertanyaan kenapa? 2. Apakah ada siswa yang membantah kita? kenapa? 
Jadi cara menumbukan spesial momen dengan memperhatikan negatif karakter yg terjadi di kelas. Percayalah kita lebih mudah mengamati karakter negatif daripada karakter positi siswa2 kita.

Pertanyaan dari ibu Mudafiatun Lumajang : 
pada saat mengajar dari pendahuluan sampai penutup, di saat dilakukan pembelajaran jarak jauh, bgmn cara mencari ato merekam momen spesial pd siswa, krn kita tdk secara langs bertatap muka, mhn penjelasan, terima kasih. Apa benar yg namanya monen spesial itu misalnya Bapak memberi materi ini melalui video yg sy lht terlebih dahulu adalah Bapak seorang yg santai rileks dan berwibawa melihat dr foto,apakah itu yg namanya momen spesial?
utk Mudafiatun Lumajang: Susah mendapatkan spesial momen dg pembelajran online. Yg bisa dilakukan adalah membaca feedback yg diberikan dari guru kepada siswanya. Sayang sekali, banyak guru dalam belajar online dg siswanya malah banyak memberi tugas, bukan meminta feedback dari siswanya. Saya orangnya santai ibu. Kalau tidak percaya tanya Om Jay.

Pertanyaan dari Ummi Aymeera jatim :
Hal yg spt ini sering saya lakukan, namun masih banyak yg menganggap itu tdk penting.
Kejadian di saat ini, dimana pembelajaran daring harus dilakukan
Akhirnya mereka meminta diajari dlm waktu bersamaan
Seneng juga ketika melihat semangat beliau2 dlm mempelajari hal2 yg baru, terutama mereka jadi melek IT walaupun tertatih2.
Namun tetap ada saj guru yg tdk mau tahu inovasi pembelajaran dan tetap pada pendiriannya bahwa siswa tdk butuh hal baru dlm pembelajaran
Baginya, caranya sdh paling tepat.
Bagaimana menghadapi guru spt. itu Pak?
Sedangkan kepala sekolah pun tdk mampu menegur guru tsb.
Terima kasih ilmunya.
Utk Ummi Jatim: Tidak usah terlalu dipikirkan sikap guru yg tidak mau berubah. Teruslah kita tetap kreatif. Saya sering mengalami hal tsb. Saya jalan aja terus. Nanti hasilnya adalah informasi dari pihak ketiga, yaitu siswa kita. JIka ada siswa yg suka dg cara ngajar kita. Mereka tertarik dan merindukan kita, itu saja cukup buat kita utk modal bahwa kita sudah on the right track. Jangan putus asa bu Ummi.

Pertanyaan dari ibu Rusmin Kalsel : eandainya kita mendapatkan momen spesial yang negatif, lalu ditulis dan dikembangkan apakah tidak melukai perasaan siswa. Rusmin Kalsel.
Utk Rusmi Kalsel: Momen negatif biasanya lebih banyak memunculkan pembelajaran buat kita. Masih ingat ada kata-kata orang bijak: JANGAN TAKUT SALAH, SEBAB ITULAH JALAN UNTUK MENDAPATKAN KEBENARAN. Bahkan momen negatif lebih memeri muatan emosional yg lebih kuat. Hanya saja kejadian dan nama gunakan inisial saja.

Pertanyaan dari Pak Ahmad Virza Aceh
Materi nya sangat memotivasi dan inspiratif.
Semoga yang mendapat kan materi bapak dapat mengamalkan nya nanti saat kembali mengajar.
Saya ada pengalaman spesial bersama siswa di luar kelas dan berkaitan dengan sekolah , moment itu mempengaruhi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Kira2 bagaimana cara menulis kannya pak? Apa sama seperti moment spesial saat mengajar di kelas?
Utk Ahmad Virza Aceh: sama saja pak Ahmad. momen spesial bisa terjadi di dalam atau di luar kelas. Selamat menulis pak ...

 Pertanyaan dari ibu Rufiatun :
1.Bagaimana menyusun kata kata yang indah tuntut enak dan mudah dipahami oleh  pembaca. Karena terkadang susunan kalimat atau tata bahasa kurang pas.  
2.pada kelas spesial terkadang ada yg menyenangkan dan kadang ada yang menyedihkan.  Karena ada siswa yang memiliki kelainan ( ABK). Dan pada kelas spesial terkadang menambah beban pikiran guru. Pinginnya guru hasil tentunya menginginkan babus srmua.  Tapi hal tersebut tdk bisa tercapai. Bagaimana mengatasinya
Untuk Rufiatun: 
1. Tulis aja dulu. Harus yakin tulisan kita sendiri enak dibaca. Nanti pada saat edit, barulah kita mulai belajar untuk menulis lebih dulu. Proses edit bisa juga kita minta tolong untuk dibaca oleh teman, dan meminta pendapatnya. 
2. Utk kelas inklusi, yg ada ABKnya harus ada individual education program, yaitu reduksi silabus darikurikulum reguler. Tidak boleh disamakan dg siswa reguler.

Pertanyaan dari Ibu Dina Sumatera Barat :
Saya sdh membaca artikel itu, langsung teringat dgn seorang siswa saya yg kebetulan saya walasnya. Dia seorg anak piatu dan dia tinggal dengan nenek dan kakaknya. Dia sering sekali bermasalah dengan guru dari 15 orang guru yang mengajar dikelas saya, hanya 1 org guru yg tdk bermasalah dengan dia, yaitu guru olahraga, saya sebagai wali kelas sdh melakukan berbagai cara sampai memanggil kakaknya. Langkah terakhir yg saya lakukan adalah saya suruh dia membuat pernyataan bersedia tinggal kelas, itu saya lakukan krn saya sdh hilang akal menghadapinya. 
Yang ingin saya tanyakan ke pak munif adalah apakah cara yang saya lakukan itu salah ?
Mohon solusinya pak ?
Utk Dina Sumbar: Sabar ... sabar ... sabar, itulah kata ajaib bagi profesi guru. Menurut saya solusi tinggal kelas kurang tepat. Masalahnya sebenarnya pada problem psikologis anak itu. Carilah tahu penyebabnya. Bisa dimulai dari rumahnya, atau guru olahraganya. Sebab dia nyaman ketika belajar olah raga. Berlama-lamalah mencari tahu penyebabnya. Sebab solusinya nanti akan pas buat si anak. Ayo cari tahu root problemnya apa dulu. Penyebabnya apa ...

Pertanyaan dari Ibu Indiyana M :
Sy sdh buka link nya om. Sy punya banyak moment spesial dr 13 tahun saya mengajar d Sma tapi sy blm sempat menuliskannya krn alasan kesibukan hehe...padahal sy sangat ingin menuliskan smua moment itu dan sy pun sdh berencana menuliskannya selama 4tahun terakhir ini hanya saja itu smua blm kesampean. Ketika saya mau memulai menuliskan semua moment spesial yg pernah saya alami sy merasa apa yg sy tulis terasa kering&hambar pdhl dlm benak sy smua moment itu masih sangat terasa...kira2 kenapa bisa bgtu ya? Dan bgmn mengatasinya? Agar target sy utk bisa merealisasikan cita2 sy  menulis buku dr pengalaman mengajar selama ini
utk Indiyana: Tulis dulu saja, kualitas tulisan itu belakangan. Kalau saya jika kita sudah mulai beani menulis, itu adalah 80% keberhasilan. Sedangkan 20% nya adalah belajar memperbaiki tulisan kita.

saya sering sulit menghadapi siswa yang oper akting, ada solusi? Ibu Wafa
Sarastiana: Kalau inspirasi dalam membangun relasi dg siswa, ingat jawaban say di atas mainkan 3 peran, menjadi guru, orangtua dan sahabat. Kalau dalam proses belajar ingat jawaban sy di atas awal dan penutupan yg keren.

Terima kasih teman2 dan Om Jay, saya sudah diberi kesempatan utk berdiskusi dengan guru2 hebat. Maaf kalau ada yg salah. Semoga kita bisa jumpa lagi.

Menurut Ummy AyMeera materi mlm ini menjelaskan bahwa ;
1. Momen spesial dpt menggugah kita untuk menulis
2. Untuk awal tulis saja semampu kita tanpa kita hawatir salah dlm kaidah penulisan
3. Tuangkan semua kejadian spesial ke dalam tulisan kita
4. Guru harus bisa memainkan 3 peran yaitu menjadi guru, orang tua dan sahabat bagi siswa
5. Saya semakin termotivasi untuk menulis

Menurut Aam nurhasanah Lebak Banten :
Salam kenal pak munif. Materinya sangat bagus sekali.Pernah mengalami ada di kelas yg cap nakal. 3 moment spesial tadi sudah saya terapkan di kelas dan alhamdulillah ada perubahan siswa. Sebetulnya tidak ada siswa yg nakal hanya mungkin kita yg harus lebih dekat dengan siswa. Hal yg saya lakukan di kelas, belajar diawali senyum dan semangat 45. Jika saat memberi latihan, jawaban siswa salah, maka saya suka memakai istilah CBL(COBA LAGI), klo jawaban kedua salah CBT(COBA TERUS), klo jawaban ke 3 masih salah   CBTSB(COBA TERUS SAMPAI BISA). Hindari mengajar dengan muka masam.  Alhamdulillah, siswa yg belajar dengan saya baik semuanya. 

Menurut Mr.Bams :
Jadilah guru yang bisa menjadi guru, orang tua dan teman, pekalah dengan keadaan di kelas. Kepekaan di kelas membuat hati kita tergerak unntuk menuliskan kejadian yang spesial sehingga menjadi guru yang terus belajar tanpa henti untuk menjadi yang bermanfaat.

Saya ucapkan Terimakasih kepada :
1. Moderator : Omjay
2. Narasumber : Pak Munif Chatif
3. Admin Grup : Mr. Bams
4. Peserta Pelatihan













0 Komentar